Hal-Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Makan Steak


Steak atau kalau di bahasa Indonesia, Bistik adalah makanan yang berasal dari daging sapi yang dipanggang, identik dengan kemewahan, fine-dining, dan mahal. Ya.. tapi kenyataannya memang seperti itu sih :| Namun jangan khawatir, banyak juga restoran casual-dining yang menyediakan steak dengan harga terjangkau seperti Abuba Steak, Fiesta Steak, Jonisteak, Cut N Grill, Holycow!, dan Double U Steak. Namun jika memiliki uang berlebih, cobalah sensasi fine-dining bersama orang tersayang di restoran-restoran bintang lima seperti C's Steak and Seafood, Ebaya Steakhouse, Salt Girl, Tony Roma's, Outback Steakhouse, atau Gandy Steak. Kenapa di sini saya pakai 'atau' sementara sebelumnya 'dan'? karena yang sebelumnya bisa kita cicipi semuanya, sementara yang ini, sepertinya cukup satu restoran sudah bisa membuat kantong tipis.


Nah, biasanya seorang pelayan akan bertanya tuh, mau makan steak apa? waygu, angus, australian, lokal? lalu, mau potongan tenderloin, sirloin, rib eye, t-bone? lalu ditanya lagi, tingkat kematangannya seberapa? rare, medium-rare, medium, well-done? wah, bagi yang baru pertama kali mencoba makan steak, pasti bingung apa arti itu semua.. mana bahasanya aneh-aneh.. Nah untuk itu kali ini saya akan memberi tahu serba-serbi makan steak yang wajib diketahui sebelum fine-dining bersama pacar atau keluarga.

Jenis Daging Steak

Sebenarnya kalau bicara tentang jenis daging, ada banyak sekali jenis daging yang bisa dijadikan steak, tapi ada daging-daging jenis sapi yang umum untuk dijadikan steak, seperti Wagyu, Angus, Australia, dan Sapi Lokal (Indonesia).

Sapi Wagyu

Sapi Wagyu

Daging Sapi Wagyu diklaim sebagai daging sapi paling nikmat untuk dijadikan steak, harganya juga cukup mahal, Sapi wagyu adalah jenis sapi dari jepang, daging sapi wagyu terkenal karena rasanya yang khas agak manis dan pola marmer yang terlihat seperti bintik putih yang terbentuk dari lemak teranyam di sepanjang otot dagingnya yang bertekstur. Semakin banyak pola marmer (marbling) atau lemak otot pada daging sapi wagyu maka kualitasnya dianggap semakin baik karena lemak otot ini akan memberikan tekstur yang mirip dengan margarin yang meleleh di mulut dan sedap atau biasa disebut dengan juice.

Sapi Angus

Sapi Angus

Sapi Angus adalah sapi pedaging berwarna hitam legam terkadang berwarna coklat yang tidak menghasilkan susu dan berasal dari Inggris ataupun Skotlandia. Sapi angus atau biasa disebut aberdeen angus di luar negeri adalah sapi dengan marbling (perlemakan dalam daging) yang rata juga mempunyai daging yang padat dan halus sehingga disukai banyak konsumen. Sapi angus kebanyakan dikawinsilangkan dengan sapi jenis lain untuk mengambil keunggulan lain dari sapi yang dikawinkan.

Sapi Australia

Sapi Australia

Sapi Australia adalah sapi yang identik dengan warna hitam-putih, daging sapi Australia juga padat dan nikmat serta berlemak, namun tidak senikmat sapi Wagyu dan Angus. Sapi Australia dagingnya cukup sesuai jika dimasak dengan kematangan rare hingga medium karena masih memiliki lemak yang juicy di dalam dagingnya.

Sapi Indonesia

Sapi Indonesia

Sapi Lokal juga tidak kalah nikmat untuk dijadikan steak, namun, jenis sapi Indonesia tidak memiliki lemak sebanyak sapi-sapi Australia, Angus, dan Wagyu sehingga proses pemasakannya harus menggunakan kematangan medium hingga well-done, karena itu, Sapi Lokal kurang juicy untuk dimakan, namun tetap nikmat.

Jenis Potongan

Potongan Steak secara umum dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu Prime Cut (Potongan utama) dan Secondary Cut (potongan kedua). Daging yang termasuk Prime Cut adalah daging-daging yang jarang digunakan untuk bergerak dan sangat nikmat dijadikan steak, seperti Short Loin (di dalamnya termasuk T-Bone dan Tenderloin), Sirloin, Rib Eye, Flank, dan Round.

Potongan Sapi.
sumber: templeonbeef.com

Nah, memilih potongan daging itu sesuai selera. Namun secara umum, urutan daging dari yang ternikmat adalah Tenderloin, Sirloin, Rib Eye, lalu diikuti potongan jenis lainnya. Hal ini dapat dilihat dari harga Tenderloin yang mahal dibanding jenis daging lainnya, namun, pilihan potongan tetap sesuai selera.

Tingkat Kematangan (Doneness)

Tidak semua steak nikmat dimasak dengan keadaan matang sempurna, bahkan, sebagian besar jenis daging akan mengeras jika dimasak sampai matang. Berdasarkan urutan dari paling mentah hingga paling matang, steak dibagi menjadi:
  • Very Rare/Blue Rare, mentah, 100% merah
  • Rare, agak mentah, 75% merah
  • Medium Rare, normal, 50% merah
  • Medium, normal, 25% merah
  • Medium Well, agak matang, warna sudah agak pink
  • Well Done, matang sempurna, warna kecoklatan
Nah, tingkat kematangan juga tergantung selera, namun rata-rata orang menikmati steaknya pada kisaran tingkat kematangan Medium Rare hingga Medium Well. Kalau menurut saya sendiri, yang ternikmat adalah Medium Rare karena masih terasa juicy. 

Di restoran-restoran bintang lima biasanya, jika steak kurang matang bisa diminta untuk dimasak ulang atau diganti dengan steak yang baru, namun tidak berlaku bila sudah melewati batas Medium Well.

Tingkat Kematangan Steak

Nah, setelah membaca artikel ini, pasti kalian semua langsung ngiler pengen makan steak. Jadi, beranjak dari komputer dan langsung pergi ke steakhouse terdekat. hehe.

Komentar

  1. Thanks infonya yaa, Kalo makan steak mentah mah kaya steak tartare tuh kaya yg biasa dimakan orang Eropa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, populer di Italy, masuk dalam golongan appetizer atau makanan pembuka. Bumbunya kecap inggris, lada garam , olive oil, lemon. Ya kurang lebih seperti itu

      Hapus
  2. Wiiiih mantep gan ulasan tentang steak di atas.

    BalasHapus
  3. Di Indonesia makan steak Seperti gimana gitu, tapi sy hidup di luar khusus ya Hongkong bias aja tuh,,
    Makanan lauk seperti lauk yg lainnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)