Tata Nama Senyawa


Karbon Dioksida? Belerang Dioksida? Metana? Asam Sulfat? Sepertinya nama-nama itu terdengar familiar di telinga kita. Namun tahukah bila nama-nama itu sebenarnya dibuat secara sistematis. Agar lebih paham, makanya kita pelajari materi ini, Tata Nama Senyawa.

Sering ada pertanyaan "Apa bedanya Sodium Klorida dengan Natrium Klorida?" agar tidak terjadi lagi pertanyaan seperti itu, makanya saya suguhi dulu tabel unsur-unsur kimia umum tapi nama-nama kimianya gak umum.


Baiklah yang akan kita bahas mulai dari Tata Nama Senyawa Kovalen, Tata Nama Senyawa Ionik, dan Tata Nama Senyawa Hidrokarbon.

TATA NAMA SENYAWA KOVALEN

Pada senyawa kovalen (seperti yang kita tahu, non-logam dengan non logam), setiap senyawa dinamakan dengan struktur prefix+unsur prefix+unsur+ida.

Contoh pada senyawa CO2 diberi nama Karbon Dioksida, tak salah bila ada yang menamainya Monokarbon Dioksida, namun nama Karbon Dioksida lebih umum karena "mono" di awal tidak perlu ditulis.

Pada kasus lain seperti N2O diberi nama Dinitrogen Monoksida, prefix "di" di awal harus ditulis untuk membedakannya dengan NO (Nitrogen Monoksida).

Daftar Prefix:
1 - Mono
2 - Di
3 - Tri
4 - Tetra
5 - Penta
6 - Heksa
7 - Hepta
8 - Okta
9 - Nona
10 - Deka

Mari coba contoh berikut, highlight balok biru untuk melihat jawaban secara langsung.
CCl4 - Karbon Tetraklorida
CS2 - Karbon Disulfida
CO - Karbon Monoksida
P2O5 - Difosfor Pentoksida 

TATA NAMA SENYAWA IONIK

IONIK BINER
Pada tata nama senyawa ionik biner (terdiri dari dua jenis unsur saja), setiap senyawa dinamakan dengan struktur unsur unsur+ida tanpa prefix. Misalnya adalah KI (Potassium Iodida), Li2O (Lithium Oksida), dan Na2O (Sodium Oksida). Cukup mudah bukan?

ANION POLIATOMIK
Namun bagaimana dengan NaClO? apakah akan kita sebut Sodium Klor Oksida? atau H2SO4 akankah kita sebut Hidrogen Sulfur Oksida? Tentu tidak! Senyawa seperti itu akan dimasukkan kedalam senyawa ionik dengan anion poliatomik. Anion (ion bermuatan negatif) pada Senyawa Ionik Poliatomik memiliki nama-namanya sendiri. Seperti NaClO yang hampir saja kita sebut Sodium Klor Oksida, seharusnya adalah Sodium Hipoklorit, dan H2SO4 seharusnya Hidrogen Sulfat atau Asam Sulfat.

Berikut daftar nama Anion poliatomik beserta besar muatannya.

Tips untuk menghafal, yang berakhiran it selalu memiliki atom oksigen lebih sedikit. btw sorry typo, dikromat harusnya Cr2O72-.

KATION MULTIBILOKS
Bila kita sedang di pabrik, mungkin kita bisa melihat tulisan "Besi (II) Sulfida", mungkin ada yang beranggapan bahwa itu adalah Fe2S. Namun itu sebenarnya salah. banget. Angka romawi (II) adalah untuk memberitahukan bahwa Besi tersebut memiliki bilangan oksidasi 2+, karena kebanyakan logam transisi (seperti besi, perak, emas) memiliki banyak bilangan oksidasi atau multibiloks. Karena pada tata nama senyawa tidak menggunakan prefix, maka untuk membedakan FeS dengan Fe2S3 adalah dengan menuliskan bilangan oksidasinya.

Mengapa Fe2S3 bernama Besi (III) Sulfida? Besi yang memiliki biloks 3+ berikatan dengan Belerang yang memiliki biloks 2- maka kembali lagi ke artikel Ikatan Kimia, jumlah muatan harus setara, maka setiap 2 atom Fe akan mengikat 3 atom S.  Sekedar tambahan, setiap kation H+ memang tak salah bila disebut Hidrogen seperti H2SO4 (Hidrogen Sulfat) namun lebih baik bila disebut Asam (Asam Sulfat).  

Baiklahh, coba contoh berikut. Highlight balok biru untuk melihat jawaban.
KNO3 - Potassium Nitrat
Au2O3 - Emas (III) Oksida
HSO3 - Asam Sulfit
HNO3 - Asam Nitrat
FeO - Besi (II) Oksida
CuSO4 - Tembaga (II) Sulfat
Pb(NO3)2 - Timbal (II) Nitrat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)