Kupas Tuntas Soal Hits Kimia UN 2016


Halo teman-teman! Bagaimana UN-nya? susah? gampang? atau biasa-biasa saja? UN 2016 ini diklaim oleh Kemendikbud sebagai salah satu pelaksanaan UN paling sukses dalam sejarah Indonesia. Kenapa? kabarnya, UN tahun ini memiliki pengaduan paling sedikit dan tingkat kebocoran soal terendah dibanding UN-UN sebelumnya. Benarkah? bodo amat.
Nah, yang paling penting, UN tahun ini dipersulit tingkat kesulitannya. Tak salah memang, karena UN bukan lagi sebagai faktor kelulusan sehingga mendapat nilai 1 sekalipun akan tetap dipertimbangkan untuk lulus. Karena itulah tak jarang ada soal-soal UN kali ini yang menjadi 'hits' di kalangan angkatan 2016. Entah karena soalnya memang unik, tipenya tergolong baru, lucu, atau mungkin karena sulit.

Di Kimia sangat sedikit soal-soal yang ngehits. Penyebabnya, tipe dan jenis soal terlalu mainstream dan sering keluar di tryout-tryout maupun UN-UN tahun lalu. Pertanyannyapun terlalu to the point, tidak seperti Biologi yang memiliki artikel sepanjang pelajaran Bahasa Indonesia atau Matematika  yang soal ceritanya unik. Tapi tetap saja kita bahas beberapa soal kimia yang cukup ngehits.

Ka ada Dua

Naskah Soal:
Asam lemah H₂CO₃ 0,001  mengion menurut reaksi:
     H₂CO₃(aq) ⇌ H⁺(aq)  Ka1 = 4.10⁻⁷
     HCO₃⁻(aq) ⇌ H⁺(aq) + CO₃⁻(aq)  Ka2 = 5.10⁻⁴
Harga pH larutan tersebut adalah ....
A. 5-log4
B. 5-log2
C. 7-log2,2
D. 7-log2,2
E. 9-log 2

Pembahasan:
Nah, kalau kita biasanya membahas masalah pH asam lemah, Ka yang diberikan cuma 1 tapi sebenarnya  H₂CO₃ (asam lemah diprotik) terionisasi dalam 2 tahap dan Ka-nya berbeda-beda.

Cara sesungguhnya untuk mencari pHnya adalah menjumlahkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam setiap tahap reaksi:
Reaksi 1:




Reaksi 2




Lalu jumlahkan kedua nilai konsentrasi hidrogen



Lalu cari pH-nya



Itu adalah cara yang akurat untuk menghitung pH asam/basa poliprotik, namun itu RIBET!. Karena sebenarnya, reaksi kedua berpengaruh sangat kecil untuk pH, di dunia nyata, ion hidrogen yang dihasilkan pada reaksi kedua sebenarnya harus memakai konsentrasi dari sisa asam sebelumnya (bukan konsentrasi awal). Karena itu, untuk mempermudah kita hanya memakai [H⁺] dari reaksi pertama saja.




kita cari pHnya



Jadi, jawabannya adalah B.

Korosi

Naskah Soal:
Berikut hubungan gambar korosi pada paku:
Gambar yang menunjukkan peristiwa korosi paling lambat terdapat pada nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E.(5)

Pembahasan:
Kalau kita lihat secara saksama, kelima gambar tersebut merupakan perlindungan katodik, bukan pelapisan karena paku tidak ditutupi seluruhnya. Maka kita ingat-ingat kembali deret elektrokimia:
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

Kita sederhanakan menjadi logam-logam yang kita perlukan saja
Mg Al Zn -Fe- Sn Cu

Cu dan Sn (2 dan 4) tidak mungkin karena E₀-nya lebih besar dari Fe, artinya nantinya malah Fe yang berkarat. Bagaimana dengan Mg, Al, dan Zn? jawabannya adalah Mg karena Mg dan Fe memiliki beda potensial standar yang paling besar dan E₀ Mg lebih rendah dari Fe sehingga Mg-lah yang paling cocok untuk perlindungan katodik Fe. Jawabannya C.

Esterifikasi

Naskah Soal:
Reaksi pembuatan ester (esterifikasi) adalah reaksi antara alkohol dengan asam karboksilat membentuk ester dan air, seperti pada gambar berikut!
Nama senyawa yang dihasilkan dari percobaan tersebut adalah ...
A. metil asetat
B. metil etanoat
C. metil metanoat
D. etil etanoat
E. propil etanoat

Pembahasan:
Reaksinya terjadi sebagai berikut:
C₂H₅OH + CH₃COOH  → CH₃COOC₂H₅ + H₂O

Hasil reaksi utamanya adalah CH₃COOC₂H₅ yang bernama etil etanoat (D.)

Itulah soal-soal yang nggak terlalu hits di mata pelajaran kimia, tapi daripada gak dibahas sama sekali, mending saya suguhkan 3 soal itu.

Komentar

  1. Yang bahasa inggris dong

    BalasHapus
  2. Pembahasan yg lampu rusak pada bagian Rusak Bagus Rusak itu hasilnya 1/66 bukan ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)