Kimia Organik II: Turunan Hidrokarbon

Propil Karboksilat atau Asam Butanoat, salah satu contoh Alkil Alkanoat
Kimia Organik merupakan cabang ilmu kimia, yang khususnya mempelajari unsur karbon beserta rantai-rantai senyawanya. Pada post kali ini Kimia Organik akan dibagi menjadi 3 post, dimulai dari Hidrokarbon, Turunan Hidrokarbon (Senyawa Karbon), dan Makromolekul.

Salah satu yang membedakan Hidrokarbon dengan Turunan Hidrokarbon adalah keberadaan senyawa selain C dan H sehingga cakupan Turunan Hidrokarbon sangatlah luas. Keberadaan senyawa selain C dan H juga membentuk suatu cabang khusus yang disebut dengan gugus fungsional. Kali ini, yang akan menjadi fokus kita adalah Gugus Fungsi-Gugus Fungsi tersebut.

Klasifikasi Gugus Fungsi

Berikut ini adalah beberapa gugus fungsi yang umum diketahui:


1. Alkohol
Alkanol atau Alkohol adalah gugus fungsi yang terdiri atas atom O dan H membentuk gugus -OH. Alkohol dapat membentuk Alkohol primer, sekunder, dan terisier tergantung ia mengikat di atom C apa. Bila alkohol mengikat di atom C primer, maka alkohol tersebut adalah alkohol primer, juga seterusnya. Alkohol memiliki akhiran -nol
contoh:
CH3CH2OH (n-etanol)
CH3(CH2)3OH (n-butanol)
CH3CH2CHCH3OH (2-butanol)

2. Eter
Alkoksi Alkana atau Eter adalah gugus fungsi Alkohol yang kehilangan atom H-nya membentuk gugus -O-, sehingga Eter mampu mengikat 2 gugus alkil yang berbeda. Eter memiliki Akhiran -oksi
contoh:
CH3OCH3 (metoksi metana)
CH3CH2O(CH2)2CH3 (etoksi propana)

3. Aldehid
Alkanal atau Aldehid merupakan gugus fungsi yang terdiri dari atom C, O, dan H memebentuk gugus -COH. Aldehid memiliki akhiran -nal
contoh:
HCOH (Metanal)
CH3CH2COH (Propanal)

4. Keton
Alkanon atau Keton merupakan gugus fungsi Aldehid yang kehilangan atom H-nya membentuk gugus -CO-, sehingga Keton mampu mengikat 2 gugus alkil lain yang berbeda. Keton memiliki akhiran -non
contoh:
CH3COCH3 (2-Propanon)

5. Asam Karboksilat
Asam Alkanoat atau Asam Karboksilat merupakan gugus fungsi yang terdiri dari atom C, O, dan H serta O lainnya yang memiliki ikatan rangkap 2 sehingga membentuk gugus -COOH-. Asam Karboksilat memiliki akhiran -oat
contoh:
CH3CH2COOH (Asam 1-Propanoat)
CH3(CH2)4COOH (Asam 1-Pentanoat)

6. Ester
Alkil Alkanoat atau Ester merupakan gugus fungsi Asam Karboksilat yang kehilangan atom H-nya sehingga membentuk gugus -COO- yang dapat mengikat 2 gugus alkil. Ester dapat dihasilkan dari reaksi Esterifikasi yaitu Reaksi antara Asam Karboksilat dengan Alkohol. Ester memiliki akhiran -il -oat
contoh:
CH3COOCH3 (Metil Etanoat)

7. Amina
Gugus Fungsi Amina merupakan gugus fungsi yang berasal dari senyawa NH3 yang kehilangan 1 atom H menjadi -NH2 (Amina Primer) atau kehilangan 2 atom H menjadi -NH (Amina Sekunder) atau kehilangan seluruh atom Hnya menjadi -N (Amina Terisier). Amina memiliki akhiran -amina
contoh:
CH3CH2NH(Etil Amina)
(CH3)3N (Trimetil Amina)

8. Haloalkana
Gugus Fungsi Haloalkana adalah Gugus Fungsi yang terdiri dari unsur-unsur Halogen seperti Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), dan Iodin (I). Masing-masing gugus fungsi haloalkana hanya memiliki 1 tangan sehingga hanya bisa mengikat 1 gugus alkil. Haloalkana memiliki awalan Floro- untuk Fluor, Kloro- untuk Klor, Bromo- untuk Brom, dan Iodo- untuk Iodin.
contoh:
CH3Cl (Klorometana)
CH3CHBrCH3 (2-Bromopropana)

Tata Nama Turunan Hidrokarbon

Sistem tata nama turunan hidrokarbon tidak berbeda dari hidrokarbon, hanya akhirannya yang perlu diganti. Serta beberapa aturan yang ditambahkan karena keberadaan Gugus Fungsi, peraturan baru itu adalah:

  1. Prefix senyawa mengikuti Hidrokarbon (met-, et-, prop-, dsb) diakhiri dengan akhiran sesuai gugus fungsinya.
  2. Rantai utama berdasarkan rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus fungsi.
  3. Penomoran diprioritaskan dari gugus fungsi, lalu ikatan rangkap, dan terakhir cabang terdekat.
  4. Khusus untuk senyawa Siklik bila ada dua atau lebih gugus fungsi, maka penomoran dari gugus fungsi prioritas tertinggi. Dimulai dari -COOH, -COH, -OH, -NH2, lalu -F, -Cl, -Br, dan -I. Selebihnya dicari gugus fungsi terdekat.
contoh 1:


contoh 2:

contoh 3:


Keisomeran Turunan Hidrokarbon

Isomer adalah suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama namun memiliki rumus struktur/rumus bangun yang berbeda. Isomer dapat dibagi atas Isomer Rangka/Rantai, Isomer Posisi, Isomer Fungsi, Isomer Ruang/Cistrans, dan Isomer Optik.

Senyawa Turunan Hidrokarbon memiliki variasi Isomer yang sangat beragam dikarenakan terdapatnya gugus fungsi. Salah satu isomernya itu sendiri merupakan isomer fungsi, oke kita bahas satu-satu. Beberapa Isomer disini sudah pernah dibahas di Kimia Organik I. Maka kita bahas sisanya yaitu Isomer Fungsi dan Isomer Optik. Bila ingin melihat jenis isomer lainnya cek Kimia Organik I

4. Isomer Fungsi 
Isomer fungsi adalah kesamaan rumus molekul namun memiliki perbedaan gugus fungsi. Biasanya terjadi antara gugus fungsi dengan gugus fungsi sejawatnya yang kehilangan 1 atom lain, misalkan hidrogen.
Contohnya antara Alkohol (-OH) dan Eter (-O-):
C2H5OH (n-etanol) dengan CH3OCH(metoksi metana)
keduanya memiliki rumus molekul yang sama, yaitu C2H6O namun perbedaan signifikan ada di gugus fungsinya yaitu Alkohol dan Eter yang memiliki kegunaan yang berbeda.

5. Isomer Optik
Isomer optik adalah ketiga atom C mengikat empat cabang/gugus fungsi yang masing-masing berbeda.
contoh:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)