Semester Pertama di Itebe


Mungkin satu semester di sini ga tepat 6 bulan ya, cuma sekitar 4 bulan haha. Nggak kerasa sudah mau berakhir masa perkuliahan selama satu semester, padahal baru kemarin menyandang tambahan gelar "Maha-" di depan kata "-siswa". Apa sih sebenarnya suka-duka dari belajar di kampus ini?



Alkisah sekitar bulan mei 2016 lalu saya membuka sebuah situs, sebut saja snmptn.ac.id, sebenarnya lebih tepatnya snmptn.ui.ac.id, lalu saya memasukan nama dan tanggal lahir ke situs tersebut. Beberapa bulan sebelumnya saya telah menentukan tiga pilihan untuk dipilih menjadi calon tempat untuk melanjutkan studi. Mereka adalah: Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, dan Ilmu Komputer UI. Kelihatannya memang pilihan yang berbahaya semua. Sekali ditendang sama salah satu, mustahil bisa diterima oleh yang lainnya. Tapi saya memang tidak mengharapkan sama sekali untuk diterima dari jalur ini. Namun pada 10 mei 2016 ternyata Tuhan berkehendak lain, jadilah saya sebagai 'calon' mahasiswa baru di Institut (yang katanya) Terbaik Bangsa.

Di ITB, kita tidak akan langsung dibuang ke jurusan masing-masing melainkan dibina dan dicuci otaknya bersama-sama dalam suatu tahap yang disebut Tahap Persiapan Bersama atau biasa dikenal sebagai Tahap (yang katanya) Paling Bahagia.

Setelah melewati SSDK (Strategi Sukses di Kampus, diplesetkan oleh Loedroek, salah satu unit kebudayaan di ITB, menjadi Strategi Sukses DANUS di Kampus), Pertemuan dengan Fakultas, dan Ospek menyenangkan yang disebut Integrasi (Insiasi Terpusat Keluarga Mahasiswa ITB) akhirnya tiba saatnya dimana mahasiswa-mahasiswa dari Sabang sampai Merauke ini untuk mengejar IP masing-masing.

Sistem penilaian di sini terlihat cukup mudah, dengan nilai 45/100 kita sudah bisa lulus dan dengan nilai 75/100 kita sudah bisa mendapat indeks A. Tapi kenyatannya ga semudah itu, beneran dah :(

Jadi apa saja sih ilmu yang sudah didapatkan di semester pertama ini?

Kalkulus 1A

Purcell, kitab suci pagi para pemuja kalkulus.

Dengan beban 4 SKS dan standar nilai yang cukup tinggi dibanding mata kuliah eksak lainnya, kalkulus tetap tidak menjadi momok yang begitu menakutkan bagi sebagian besar teman sefakultas saya, entah kenapa -_-. Sesuai definisinya, 
Kalkulus (n.) studi tentang limit
 adalah mata kuliah matematika seperti SMA namun difokuskan pada limit, diferensial, dan integral. Tapi jangan harap kamu bisa berpisah dari dimensi tiga, trigonometri, dan lain-lain. Di awal-awal mata kuliah ini, setidaknya 3-4 bab pertama materinya masih mirip seperti yang pernah diajarkan di SMA, hanya konsepnya saja lebih diperdalam. Namun ada satu materi di akhir mata kuliah ini, namanya Fungsi Transenden yang belum pernah diajarkan sebelumnya sehingga menjadi salah satu bab tersulit bagi mahasiswa baru. Lebih lagi, materi-materi baru seperti ini yang paling sering keluar di UTS/UAS.

Fisika 1A

Bapak Halliday dan Bapak Resnick, suatu saat kalian akan tahu siapa mereka.

Sama seperti kalkulus dengan beban 4 SKS namun sistem penilaian fisika lebih manusiawi dibanding mata kuliah lainnya. Banyak nilai bantuan yang bisa diberikan dari fisika, seperti praktikum dan RBL. Nah bagian terseru dari matkul fisika adalah RBL-nya ini. RBL (Research-Based Learning) adalah praktikum pribadi yang kita lakukan sendiri di rumah, biasanya kita disuruh untuk membuat suatu alat untuk melakukan sesuatu. Di angkatan saya, alat yang dibuat adalah Alat Pelontar Mekanis seperti ketapel atau meriam. Bentuk alatnya kurang lebih seperti ini:

Jangan di-judge, mungkin ini alat paling jelek seangkatan :(

Kimia 1B

Bapak Raymond Chang, Ph.D. suatu saat kalian akan tahu siapa dia

Kenapa yang tadi A sekarang B? Kimia 1B itu kimia yang 'katanya' lebih mudah dari Kimia 1A, karena itu bebannya juga lebih rendah, cuma 2 SKS (Kimia 1A 3 SKS). Salah satu yang tidak akan didapatkan di Kimia Dasar 1B ini adalah Praktikum dan Materi tentang Termodinamika Kimia. Sisanya? sama aja. Dengan nilai 72 kita sudah bisa mendapatkan indeks A di kimia namun entah mengapa dari tahun ke tahun paling banyak tidak lulus itu di mata kuliah kimia ini :') emang susah sih. Materinya bisa dibilang banyak yang baru di banding SMA, terutama kalo udah ngomongin Mekanika Kuantum.

Pengenalan Teknologi Informasi (PTI) B

Ini bukan mata kuliah jurusan kok.. ini mata kuliah umum yang semua fakultas dapet. Termasuk fakultas yang kalo dipikir-pikir ga butuh IT sama sekali. Nah apa sih yang dipelajari di PTI? di PTI A kita bakal belajar cara memakai aplikasi-aplikasi biasa seperti Office, pengolah grafis, dll. bagaimana dengan PTI B? Ngoding...! Fakultas-fakultas lain sebagian besar akan ngoding menggunakan bahasa C++, namun STEI tidak diperbolehkan menyentuh bahasa itu. Kita diberikan pengetahuan sangat mendasar tentang paradigma pemrograman prosedural menggunakan bahasa kuno dan tidak ada yang menggunakannya lagi, yaitu Pascal. Alasan utama yang dibilang sama dosen-dosen sih biar paham betul konsep pemrogramannya, makanya dikasih bahasa program yang sangat kuno. Berbeda dengan Ilmu Komputer UI, bahasa pertama yang mereka gunakan adalah Python, bahasa yang sangat powerful untuk segala paradigma pemrograman - prosedural, fungsional, deklaratif, maupun OOP.

Tapi menggunakan Pascal ada untungnya juga buat kamu mantan peserta OSN Komputer karena sudah lebih dahulu memahami sintaksis dan cara kerja dari bahasa program ini. Karena ini memang mata kuliah umum yang STEI banget, nggak heran anak STEI ga ada yang ga lulus dari matkul ini. Bahkan setiap tahunnya sekitar 40-50% mahasiswa mendapat indeks A - sebuah prestasi yang tidak mungkin di capai di mata kuliah eksak manapun.

Pengantar Rekayasa dan Desain 1 - Cluster 1

Kitab PRD yang tak akan pernah kamu baca sama sekali (kecuali jika fakultasmu FTI, Fakultas Terambis ITB)

PRD ini adalah mata kuliah yang menjunjung tinggi kerjasama multidisiplin ilmu. Karena itu, matkul PRD dibagi ke dalam beberapa cluster yang terdiri atas 2-3 fakultas dengan bidang keilmuan yang berbeda, diantaranya:
Cluster 1 - STEI dan FMIPA
Cluster 2 - FTI, SITH-S, dan SF
Cluster 3 - FTMD dan SITH-R
Cluster 4 - FTSL
Cluster 5 - FTTM dan FITB
Cluster 6 - SAPPK, SBM, dan FSRD
Nah, di cluster 1, karena isinya adalah FMIPA dan STEI maka pembahasan yang lebih ditekankan adalah perbedaan dan persamaan antara insinyur dan ilmuwan, kapan harus menggunakan metode ilmiah atau metode rekayasa, dengan topik-topik pembahasan di lingkup teknologi informasi, elektronika, dan komunikasi. Di akhir mata kuliah biasanya ada tugas besar untuk merakit rangkaian elektronik sederhana menggunakan microcontroller Arduino (untuk semester 1) dan membuat robot dengan Lego Mindstorms (untuk semester 2, katanya).

Bahasa Inggris dan Olah Raga

Dua mata kuliah umum ini bebannya masing-masing 2 SKS dan sering dianggap remeh oleh para mahasiswa. Olah Raga, salah satu mata kuliah umum paling berat dan penyumbang ketidaklulusan paling banyak dibanding mata kuliah umum lain (karena biasanya mata kuliah umum gak mungkin gak lulus). Belajarnya ngapain aja? Lari di Saraga 6 keliling serta 1x ujian teori.

Sekian curhatan 1 semester pertama di ITB, sampai ketemu di semester 2 !

Komentar

  1. Kak nilai rata rata kakak berapa kalo boleh tau berapa?dijawab plisss��

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)