Kimia Unsur: Gas Mulia dan Halogen


Gas Mulia dan Halogen merupakan unsur kimia yang sifatnya sangat bertolak belakang. Gas Mulia dinamakan Mulia karena seperti Logam Mulia, sukar sekali bereaksi. Sementara Halogen (Halos = garam) artinya adalah pembentuk garam. Halogen memiliki 6 bilangan oksidasi sehingga mudah sekali berreaksi dengan unsur lainnya.

Gas Mulia (Noble Gases)

Gas Mulia merupakan golongan VIII A yang pertama kali ditemukan oleh Sir William Ramsay yang merupakan golongan yang semua anggotanya adalah gas (kecuali Ununoktium dan beberapa isotop Radon)

Sifat-Sifat Gas Mulia

  • Anggota: Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, Radon, dan Ununoktium
  • Elektronnya berakhir pada ns2 np6, kecuali helium 1s2
  • Sangat stabil (keelektronegatifan = 0)
  • Berwujud gas

Cara Memperoleh

He, Ne, Ar, Kr, Xe → melalui distilasi udara yang dicairkan
Rn → melallui peluruhan atom radium
Uuo → disintesis melalui penembakan inti plutonium

Kegunaan

Lampu Pijar menggunakan Tungsten (W) sebagai pemanasnya dan Argon (Ar) sebagai pengisinya
sumber: unknown

  • Helium, sebagai pengisi tabung penyelam dan balon udara
  • Neon, sebagai sumber cahaya merah pada papan reklame, cairan pendingin, dan indikator tegangan tinggi pada listrik arus bolak-balik (AC)
  • Argon, bersama tungsten (W), pengisi lampu pijar
  • Kripton, lampu flash, indikator SI untuk 1 meter, dan warna biru pada lampu
  • Xenon, sebagai tabung elektron dan pembius anestesi
  • Radon, sebagai zat untuk penembakan sel-sel kanker

Persenyawaan

Gas mulia sulit sekali untuk bersenyawa. Di alam, gas mulia ditemukan dalam keadaan bebas. Namun, manusia berhasil menyintesis senyawa gas mulia. Senyawa yang pertama kali disintesis adalah XePtF6 oleh Neil Barlett.

Syarat gas mulia untuk bereaksi:

  • Elektronegatifitas unsur yang akan direaksikan sangat tinggi (seperti F, Cl, O)
  • Gas mulia yang akan direaksikan memili No. Atom tinggi (seperti Kr, Xe)

Halogen

Halogen merupakan unsur golongan VII A yang sangat reaktif karena hanya membutuhkan 1 elektron terluar untuk menjadi stabil (sama seperti golongan IA yang hanya perlu melepas 1 elektron terluar).

Sifat-Sifat Halogen

  • Anggota: Fluor, Klor, Brom, Iodium, Astatin, Ununseptium
  • Elektronnya berakhir pada ns2 np5
  • Sangat Reaktif (keelektronegatifan sangat tinggi)
  • Pada keadaan senyawa bebasnya, Gas: F dan Cl, Cair: Br, Padat: I
  • Semakin keatas sifat asam makin bertambah
  • Ikatan Hidrogen pada H-F menyebabkan HF memiliki titik didih yang paling tinggi

Reaksi Pendesakan

Nilai potensial reduksi standar halogen secara berurutan dari yang terrendah ke yang tertinggi adalah F, Cl, Br, I, At sehingga senyawa bebas di atas mampu mengoksidasi persenyawaan dibawah.
contoh:




Cara Memperoleh

F → Elektrolisis leburan KHF2
Cl → Elektrolisis Larutan NaCl
Br → Reaksi Cl2 dan Br-
I → Reduksi ion Iodat (IO3-)

Persenyawaan

Senyawa Halogen dapat membentuk dua jenis asam, yaitu asam halida (HX) dan asam oksihalogen (HXOn).

Asam Halida
Asam Halida adalah ikatan atom halogen berbiloks -1 dengan ion hidrogen, sifat-sifat asam halida:
  • Reduktor: HI > HBr > HCl > HF
  • Asam: HI > HBr > HCl > HF
  • Titik Didih: HF > HI > HBr > HCl

Asam Oksihalogen
Asam oksihalogen adalah ikatan atom halogen berbiloks +1, +3, +5, atau +7 dengan ion hidrogen dan oksigen. berikut adalah tabel yang menunjukkan asam oksihalogen:

BiloksContoh AsamContoh OksidaNama Asam
+1HClOCl2OAsam Hipoklorit
+3HClO2Cl2O3Asam Klorit
+5HClO3Cl2O5Asam Klorat
+7HClO4Cl2O7Asam Perklorat

Kegunaan

  • Fluor
    (CF2)n (teflon) → alat masak
    CCl2F2 (freon) → pendingin
  • Klor
    NaClO → pemutih
    Ca(ClO)2 → pemutih kertas dan desinfektan kolam
  • Brom
    CH3Br → pemadam kebakaran
    AgBr → penghitam potret film
    NaBr → anestesi / penenang syaraf
    C2H4Br2 → zat aditif bensin
  • Iodium
    I2 (betadine tincture) → antiseptik
    NaIO3.NaI → pencegah gondok
    CH3I (iodoform)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Hereditas (Tautan, Pindah Silang, Gagal Berpisah)